“Pusat Fatwa Elektronik Al-Azhar, dalam menanggapi keraguan yang muncul tentang mukjizat, mengeluarkan pernyataan yang menyatakan: Mukjizat Lailatul Isra’ dan Mi’raj adalah salah satu mukjizat pasti Rasulullah saw, yang sudah disebutkan dalam dua surah; Al-Isra’ dan An-Najm; demikian juga, menurut riwayat yang ada, terdapat ijma’ di antara umat Islam tentang hal itu dan tidak ada ruang untuk keraguan di dalamnya,” menurut IQNA, mengutip alwafd.news.
Dalam kelanjutan pernyataan ini, menghina Nabi (saw) dan meragukan kemukjizatan ini serta mempertanyakan status agama Nabi (saw) digambarkan sebagai kejahatan yang nyata, kelancangan tercela dan metode menyulut kebencian.
Ibrahim Isa, tokoh media Mesir, dalam aksi yang memicu banyak reaksi di jejaring sosial dan masyarakat Mesir, selama program TV di jaringan Kairo, menngutarakan keraguan tentang Mi’raj dan mengklaim: Ini adalah cerita imajiner.
Dia juga menyatakan, pada tahun 2022, seorang Muslim tidak membutuhkan ulama atau pejabat agama dalam hidupnya, apa yang akan dia lakukan untuk Anda?
Pusat Fatwa Elektronik Al-Azhar telah mengutuk dan mengecam pernyataan tersebut sebagai merusak kesucian agama dan menantang aturan Islam. (HRY)