IQNA

Pernyataan Para Penyair India dan Iran dalam Mengecam Penistaan terhadap Nabi (saw)

8:49 - November 02, 2020
Berita ID: 3474741
TEHERAN (IQNA) – Para penyair berbahasa Persia di India dan Iran, yang aktif di asosiasi sastra Hendiran, lewat sebuah pernyataan mengecam penghinaan terhadap kesucian Nabi (saw) di Perancis.

IQNA melaporkan, dalam sebuah pernyataan, sastra Hendiran mengecam penghinaan terhadap kesucian Nabi (saw). Pernyataan itu mengatakan:

Bismillahirrahmanirrahim

“Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.” (QS. At-Taubah: 32)

Tindakan irasional majalah Perancis Charlie Hebdo dalam menghina kembali kesucian Rasulullah (saw), yang merupakan "Rahmat bagi Semesta" dan pembawa pesan perdamaian dan kasih sayang bagi dunia, serta dukungan sembrono dari Presiden negara ini dengan mencemooh situs-situs agama, merupakan penghinaan ke semua agama-agama tauhid dan mencerminkan sifat anti-Islam dari sebuah pemerintahan yang secara dusta mengklaim sebagai panji kebebasan dan pembela hak asasi manusia.

Tindakan memalukan ini, yang telah menyulut api kemarahan dan kebencian umat Islam dan fitrah suci dan mencari Tuhan di seluruh dunia, tidak dapat dibenarkan dan dibela oleh logika apa pun.

Tidak diragukan lagi, dukungan pemerintah sekuler Perancis dan Zionisme internasional atas langkah putus asa untuk menyelesaikan proyek "Islamofobia" ini merupakan kolaborasi dan satu cerita dengan garis terorisme kelompok takfiri, terutama ISIS, dan pada akhirnya menyebabkan penyebaran gelombang ekstremisme agama dan ketidakstabilan dasar-dasar perdamaian dan kebebasan di seluruh dunia.

Para pemimpin dusta "hak asasi manusia" dan para pengklaim penuntut "demokrasi" dan "kebebasan berbicara" harus tahu bahwa penghinaan semacam itu tidak mengurangi nilai-nilai "Siraj Munir" Islam Muhammadi.

Dengan menekankan penghormatan terhadap situs semua agama tauhid dan mengecam tindakan penistaan ​​ini, para penyair berbahasa Persia, anggota Asosiasi Sastra Hindiran dan semua kelompok yang berafiliasi dengan asosiasi internasional ini, dalam kondisi yang sangat sensitif ini menyerukan umat Islam di dunia untuk menjahui segala bentuk gerakan pemecah persatuan untuk menjaga persatuan dunia Islam dan menggagalkan rencana jahat musuh dan melangkah di jalan pencerahan dengan wawasan dan kewaspadaan.

Badan-badan hukum dan regulator, terutama Kementerian Luar Negeri yang terhormat, juga diharapkan untuk menangani secara tegas para pelaku sesuai dengan hukum internasional untuk mencegah terulangnya tindakan berbahaya tersebut.

Wal Aqibatu lil Muttaqin

 

3932356

captcha